Berita Photo
Sambutan Sekretaris DPRD Kab. Kubu Raya Bismillahirrahmanirrahim |
CAMPAK SUDAH KLB
Menurut dia yang harus dilakukan Dinkes sekarang adalah mengintensifkan penyuluhan kesehatan lingkungan bagi masyarakat untuk menghindari penyebar luasan penyakit Campak tersebut. Karena penyakit itu juga disebabkan faktor lingkungan kurang sehat. “Bisa saja Dinas Kesehatan melibatkan langsung Komite Kesehatan Desa (KKD) yang sudah terbentuk, sehingga melalui KKD dan Puskesmas Pembantu yang ada di setiap desa bisa lebih cepat melakukan penanggulangan penyakit itu,” ucapnya.Politikus PKS ini meminta dalam melakukan pembangunan, hendaknya pemerintah Kubu Raya jangan hanya terfokus pada pembangunan di bidang infrastruktur dan fisik. Ia menyarankan agar aspek pembangunan lingkungan juga harus diperhatikan.
“Tidak bisa dipungkiri, lingkungan sangat berpengaruh kepada kesehatan masyarakat. Makanya pembangunan yang dilakukan Pemkab Kubu Raya juga harus memperhatikan aspek kesehatan lingkungan dalam proses pembangunan yang dilakukan,” terang dia.H. Samuki menambahkan persoalan penyakit campak akan dibawa dalam rapat komisi termasuk masalah dinas teknis terkait. ”Kita akan adakan rapat secepatnya,” ungkapnya.Ia berharap dinas teknis terkait dan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian kepada Desa Mekar Sari untuk mencegah meluasnya penyakit Campak di Desa Mekar Sari dan desa lainnya di Kubu Raya. “Yang jelas semua pihak harus memperhatikan kesehatan lingkungan, untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa saja timbul di tengah masyarakat," ucap Samuki.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Titus Nursiwan mengeluarkan peringatan kepada warga untuk mewaspadai penularan penyakit campak di kabupaten tersebut, menyusul di temukannya 14 warga yang sudah terkena penyakit tersebut. "Dari laporan beberapa puskesmas yang ada di Kecamatan Sungai Raya, sudah ada 14 warga yang terkena penyakit campak dari Januari hingga Mei ini. Untuk itu kita harapkan warga dapat mewaspadai penularan penyakit tersebut," kata Titus di Sungai Raya, Selasa lalu.Dikatakannya, awal mendapat laporan dari Puskesmas, hanya ada lima orang yang terkena penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit keremut oleh masyarakat luas. Namun jumlah penderita campak hingga saat ini bertambah menjadi empat belas orang.“Penderita campak terbanyak terdapat di Desa Mekar Sari, Kecamatan Sungai Raya. Namun, setelah di rawat di Puskesmas, para penderita campak tersebut saat ini sudah sembuh," ungkapnya. (den)
Diperbarui (Rabu, 11 Mei 2011 09:57)
Dukung Listrik Tenaga Surya
Di Kubu Raya dengan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak ini, masyarakat harus merata merasakan penerangan,” katanya kepada Pontianak Post, kemarin.Menurutnya langkah Dishutbuntam menganggarkan listrik tenaga surya sudah tepat. Pasalnya belasan ribu rumah di daerah pedalaman Kubu Raya masih belum diterangi listrik. Ini sangat kontras sekali dengan semangat juga visi dan misi pemekaran masa depan. ”Karenanya kita harus dukung penerangan listrik,” ujar dia. Ketua Komisi B DPRD Kubu Raya ini juga merasa pilu kalau banyak pemukiman penduduk di wilayah terpencil masih belum diterangi listrik. Ini menjadi tugas pemerintah pusat, PLN dan Pemkab bersama-sama menerangi rumah warga. Apalagi kebutuhan penerangan sudah menjadi kebutuhan primer umat manusia. Sebagai wakil rakyat, Suprapto mengaku siap memperjuangkan kebutuhan listrik tenaga surya di buku APBD Kubu Raya. Ia bersama kawan-kawan di DPRD siap untuk menjadikan listrik tenaga surya pengganti listrik warga. ”Karenanya kami akan berusaha keras,” katanya.Sebelum itu, Sadik Azis Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan Kubu Raya mengatakan daerah-daerah terpencil dan pesisir Kubu Raya masih banyak membutuhkan listrik. Hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik berbayar seperti di daerah lain sepertinya tidak mampu terlayani semua. ”Diperkirakan sekitar 12.000 rumah di Kubu Raya belum teraliri listrik. Letak-letak pemukiman penduduk tersebut tersebar dan umumnya berada di pedalaman Kubu Raya,” katanya beberapa waktu lalu.Ia mengatakan wilayah-wilayah terpencil memang banyak belum tersentuh listrik. Pemerintah terus membuat gebrakan dengan listrik tenaga matahari. Kebutuhan tersebut terbilang tidak sedikit untuk di wilayah seluas Kubu Raya. ”Kami akan coba pasang dan masukan dalam buku APBD. Kami berkeinginan rumah warga yang belum tersentuh listrik mampu menikmati listrik tenaga matahari,” katanya.Selain berupaya memasok kebutuhan listrik dari buku APBD, pihaknya juga berupaya mengodok dana dari pemerintah pusat. Dishutbuntam terus mencari terobosan terkait bantuan listrik tenaga surya dengan berbagai jalur dan cara. ”Itu terus kami lakukan. Kami optimis bisa mendapatkannya,” ujarnya. Sebelumnya, Camat Batu Ampar, Sahril Nur mengatakan sebanyak 50 rumah di Desa Ambarawa, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya sudah diterangi listrik tenaga surya. Penerangan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan diberikan cuma-cuma kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil dan tidak terjangkau akan kebutuhan listrik.Ia mengatakan masyarakat di desanya tidak pernah menikmati pelayanan listrik. Itu karena kondisi geografis Desa Ambarawa yang berada jauh dari ibu kota kecamatan. Disamping Desa Ambarawa, ada empat desa yakni Desa Tanjung Harapan, Tanjung Beringin, Muara Tiga dan Kerawang yang hingga kini juga belum teraliri listrik. ”Mudah-mudahan nanti terkucurkan,” tuturnya beberapa waktu lalu. (den-pontianakpost.com) Diperbarui (Senin, 22 November 2010 14:50) LAPORAN PELAKSANAAN APBD KUBU RAYA 2009Laporan Pelaksanaan APBD Kubu Raya 2009 Diperbarui (Jumat, 27 Agustus 2010 15:03) Kuota CPNS Kubu Raya 236 OrangKuota CPNS Kubu Raya 236 Orang
DPRD BERI DUKUNGAN DAN KERJASAMA DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAH
|